Minggu, 22 Maret 2009

Sepi, Sendiri

Y Alloh...
Tenangkanlah hatiku ini dengan segala kekuatanMU
Temani langkahku dengan ayat-ayat MU
Jangan biarkan diriku berada dalam kesendirian
Temani aq disini, dikala aq senang ataupun sedih
Karena aq tidak tahu bagaimana harus menghadapinya

Hari ini aq merasa rapuh
berada dalam kesendirian, kesepian, tiada yang menemani
ketiadaan arah kan kemana qu menuju
ke sudut yang mana?
ke bagian yang mana?
yang kutemui hanya sepi

Y Alloh, kuatkan aq
Jangan biarkan aq seperti ini
Tunjukkan jalanMU kepadaku

Dalam sendiriku ini, hanya benda-benda mati yang menemaniku
Tidak bisa diajak berbicara, untuk berbagi cerita
Belahan jiwaku saat ini tidak ada disisiku
Dia, dia tidak ada saat ini kubutuhkan

Dalam sepiku ini
Dalam kesendirianku ini
Dikala aq mengharapkan dia dapat menemaniku, walaupun disaat istirahat siang seperti ini
Sebentar saja, walaupun hanya beberapa detik yang tersisa
Aq ingin ditemani

Karna aq tampaknya sudah mulai jenuh, bosan
dengan kesepian dan kesendirian

Rabu, 18 Maret 2009

Do'a dan Harapan qu

Hampir sembilan bulan sudah aq menikah. Tapi sampai awal bulan ke-9 ini belum ada tanda2 kehamilan. Mungkin Alloh SWT akan memberikan waktu yang terindah buat kami berdua untuk mendapatkan momongan. Tapi kapan waktunya masih menjadi misteri Alloh SWT.

Kalau dipikir lebih lanjut, sakit rasanya hati ini, panas telinga ini, gerah sekali rasanya ketika ada orang-orang yang bertanya dan membicarakan mengenai momongan atau 'sudah hamil belum?', ingin rasanya hati ini berteriak kencang-kencang, aq capek mendengar semua omongan dan pertanyaan-pertanyaan kalian! Tapi gak bisa begitu. Sabar! Sabar! Dan Sabar (lagi)! Tangisan itu hanya tersimpan dalam hati ini. Menahan sakit. Alhamdulillah, suami selalu ada untuk menghibur, menyemangati dan membangkitkan semangat lagi.

So far dari hasil kesehatan reproduksi kami berdua sih gak ada masalah, Sp.OG pun sudah berkata seperti itu. Bahkan kami sudah berusaha konsultasi ke dokter, diberi vitamin dan obat-obat penyubur. Dokter pun sudah mengingatkan dan membangkitkan semangat saya, supaya jangan putus asa, masih muda usianya. Tapi semuanya kembali lagi pada kuasa Alloh SWT.

Sudah terlambat datang itu tamu, tapi aq tetap menguatkan hati dan optimis kalau benar2 hamil (sangat berharap, berdo'a). Tapi kalau pun Alloh SWT belum memberikan pada kami sekarang, aq berharap Alloh SWT akan memberikan kepercayaan itu kepada kami pada waktu yang tepat.

Y Alloh Rab qu...
kabulkanlah do'a dan pinta qu ini...
Amin, y Rabbal 'alamiin..

Kamis, 12 Maret 2009

Lima Hari

Lima Hari

Lima hari telah berlalu, penuh kenangan, suka, duka.
Dikala lima hari itu aq melihat kekuasaan-kekuasaan Allah SWT Dzat Yang Maha Sempurna.
Menorehkan garis hidup setiap manusia.

Di mata manusia anak-anak dalam lima hariku itu penuh dengan kekurangan, yang lebih pantas disebut sebagai sebuah keistimewaan.
Tapi anak-anak itu telah ditakdirkan seperti itu.
Memberikan ladang amal bagi kita yang peduli dengannya.
Dengan kesabaran, ketabahan, kekuatan hidup, senyuman.
Bukan sebagai beban negatif dalam hidup, dan sebagai suatu aib yang sangat memalukan.

Bersyukurlah orang tua mereka dikaruniai keturunan yang 'istimewa', karena melalui keistimewaan keturunan mereka, para orang tua dapat menebar ladang amal bagi orang lain.
Ladang amal bagi para guru, terapis, dan orang-orang di lingkungan sekitar.
Sebagai tabungan untuk hari akhir.

Tapi, saat aq teringat dengan salah satu diantara anak 'istimewa' tersebut, yang ternyata bisa saja mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan baginya dari sang ibu.
Aq berpikir, apa itu yang ibunya anggap mendisiplinkan anak?
Atau karena ada alasan lain diluar itu?
Yeah...saat aq tahu bagaimana sang ibu, aq baru menyadari.
Menyadari bahwa sang ibu juga sebaiknya diterapi, agar si anak 'istimewa' itu mendapatkan perlakuan yang jauh lebih baik dari perlakuan sang ibu sebelum-sebelumnya.

Lima hari yang telah terlewati, menyisakan kisah-kisah yang berwarna warni.
Semoga dari lima hari itu, aq bisa berlabuh di tempat itu.
Besar harapanku menjadi bagian dari mereka.
Agar aq bisa belajar kesabaran, ketulusan hati.
Dan juga memenuhi ladang amal yang kosong dalam lembaran hidupku ini.

Ya Allah...
Semoga lima hari yang telah kulalui itu, menjadi petunjuk dalam salah satu takdir hidupku..
Petunjuk untuk menjadi bagian dari mereka.....
Amin...

Denpasar, 13 Maret 2009
Pukul 23.10 WITA

Senin, 02 Maret 2009

ASI dan CINTA

Pemberian ASI juga dapat mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dananak, serta menimbulkan rasa aman dan kedekatan emosional yang kuat. Dalamdekapan ibu, bayi akan merasakan kehangatan dan perlindungan. Begitu pulasebaliknya, ibu menyusui akan merasakan puas dan bahagia, karena dapatmemberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sesungguhnya apabila dalammenyusui dihayati, akan menumbuhkan kebahagiaan yang terwujud dalam bentukkasih sayang murni. Sentuhan kulit, detak jantung ibu yang telah lamadikenal bayi, akan meningkatkan kemesraan. Berpadunya unsur fisik dan psikisantara ibu dan anak tersebut, semakin memperkuat ikatan cinta dan kasihsayang di antara mereka.Dampak psikologisnya, menimbulkan rasa sayang, nyaman, percaya dan beranimenjangkau orang lain. Efeknya adalah menumbuhkan kemampuan membangun danmemelihara hubungan yang akrab. Semua itu berdayaguna sebagai dasarperkembangan emosi anak di kemudian hari.

Sebaliknya, kerakusan dan keserakahan bisa berkembang sebagai akibat kurangmemperoleh makanan dan cinta pada tahun-tahun awal kehidupan. Ini karenatugas perkembangan pertama fase oral adalah memperoleh rasa percaya, percayakepada orang lain, dunia, dan kepada diri sendiri. Dan cinta adalahperlindungan terbaik dari ketakutan, dan ketidakamanan.Itu mengandung makna, betapa ASI turut serta berpengaruh terhadapkepribadian anak-anak. Bahkan RA Kartini, seorang tokoh wanita Indonesia punmenyebutkan, bahwa kejahatan dan kebaikan manusia terberikan melalui airsusu ibu (Nota Kartini untuk Rooseboom dalam Sulastin, 1977:388).

Syarat utama anak berbahagia sebenarnya bermula dari orangtua yang berbahagia. Anakbelajar dari hal yang diucapkan secara verbal dan dirasakanoleh orangtuanya.Pola orangtua mengatasi stress menjadi suatu pembelajaran pula bagi anak.

Proses memberikan ASI memiliki aspek psikologis dan rohaniah antara ibu,bayi dan ayah, bukan sekedar tempel dan membiarkan bayi menyusu.
- Gelombangotak anak usia 0-7 tahun cenderung lambat di sekitar frekuensi delta/thetaatau sekitar 0,5-7 hertz.
- Gelombang otak lambat berhubungan dengan fungsiintuisi dan telepati.
Sehingga anak 0-7 tahun memiliki kemampuan yang hebatdalam mendeteksi, merasakan dan mengekspresikan emosi.Menyusui yang dilakukan dengan penuh cinta dan keikhlasan, maka datatersebut akan terekam dalam saraf bayi, yang akan menyirami benih cintadalam diri mereka sendiri. Selain itu sesuai dengan kajian tentang genetika dan pola asuh, proses menyusui yang didasari kesadaran jiwa, keselarasanhati, dan cinta kasih akan mempengaruhi ekspresi genetik yang ideal danmenghasilkan kesehatan fisik yang optimal. Sehingga ASI merupakan kondisi dasar untuk membentuk anak yang peuh cinta dan sukacita.

So, buat para wanita, baik yang sudah menjadi ibu, dan akan menjadi ibu, memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada anaknya, dan menyusui anaknya sampai usia 2 tahun (hal ini sesuai dengan ajaran dalam Islam)..InsyaAllah akan merasakan bagaimana nikmat, keuntungan, menyusui baik ketika masih menyusui dan selama membesarkan anak..Amin..

Nanti deh saya posting kan artikel2 lainnya yang berkaiatan dengan hal ini, insyaAllah..

Sebaiknya Bukan Mengeluh, Tetapi Bersyukurlah

Ini ada sebuah artikel dari milist SMA saya, mengenai bagaimana sifat manusia yang suka mengeluh dalam kehidupan sehari-harinya. Semoga dapat menjadi suatu refleksi bagi diri kita sendiri untuk dapat mengatasi dan meminimalisir keluahan yang muncul dalam kehidupan kita dan menggantikannya dengan rasa bersyukur.

Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya. Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.

'Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!''

"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan 'job-des' gue''

"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu."

Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya. Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh. Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur.Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda.

Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia ?Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percayakepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan.Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan.Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.

Try it now:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapilakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.

3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.'Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri.'