Selasa, 26 Januari 2010

Keguguran Pada Kehamilan Pertamaku

Teringat kejadian 14 September 2009, ketika itu aq harus menghadapi kenyataan bahwa janin yang ada di dalam rahimku sudah tudak bisa dipertahankan lagi. Ini dimulai dengan flek yang keluar beberapa hari sebelumnya. Dari flek kecoklatan sampai diakhiri dengan keluarnya darah segar. Beruntungnya aq ketika dokter berkata "bu, sepertinya sudah tidak bisa dipertahankan ya. kita relakan saja sebaiknya." deg, seketika itu juga detak jantungku seperti berhenti sejenak untuk berdetak, dan menjawabnya "ya dok, tidak apa2, kalau memang ini yang terbaik." beberapa menit kemudian pun "bu, sudah keluar, mau lihat janinnya?"


Ya Allah, aq tidak kuat sejujurnya melihat janinku telah tiada di dalam rahimku. Bukannya aq tidak rela dia sudah keluar, tapi aq tidak tega melihatnya.
Dan, akhirnya aq biarkan suamiku yang melihat. Ada sesuatu yang hilang saat itu, tapi dengan kuatnya hati ini menerimanya tanpa setitik air mata. Ya Allah, Engkau telah menguatkan kami.

Empat jam kemudian, setelah aq siuman dikiret/kuret, aq baru menangis sejadi-jadinya dipelukkan suamiku. Saat itu pula, aq melihat dirinya yang benar-benar rapuh, ya baru kali itu aq melihatnya rapuh. Karena suamiku selalu kuat dan menguatkan aq selama flek, untuk kuat menerima kenyataan jika kesempatan itu belum diizinkannya kami menggenggamnya (janin/anak kami). Allah SWT selalu menguatkan hambaNYA disetiap saat.
Baru sampai hari ini (26 Januari 2010), aq baru kuat untuk mencari gambar janin diusia sekitar 9-10 minggu kehamilan. Ya, pada minggu itulah aq mengalami keguguran pada kehamilan pertamaku. Alhamdulillah, sekarang saya sudah diberi rezeki kembali oleh Allah SWT dengan kehamilanku yang kira-kira baru 1 bulan. Semoga kehamilan kedua qu ini diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran sampai waktu kelahirannya nanti ketika cukup waktunya di usia 9 bulan 10 hari, amin.

Gambar perkembangan janinku ketika minggu 9-10 lalu telah tiada:



Perkembangannya kira-kira seperti yang digambarkan ini:
Si kecil kini sudah berkembang secara komplit, dan ukuran kepalanya sudah mendekati setengah dari ukuran kepala bayi yang telah lahir, dan kelopak mata bayi bunda sudah mulai berkembang. Selanjutnya pada fase ini, buah hati bunda sudah mulai mendapatkan nutrisi dari plasenta yang sudah bekerja. Jemari mungil tangan dan kakinya sudah dilengkapi dengan kuku yang masih sangat lembut. Ukuran rata-rata bayi di minggu ke 9-10 sudah sepanjang 3-3,2 cm dan berat sekitar 4-5 gram.

5 komentar:

Syifa Ahira mengatakan...

yang sabar ya mba..
insyaAllah semua ada hikmahnya..

salam kenal dariku ya mba..

mayank mengatakan...

sabar ya mba...

Pasti Alloh memberikan yang terbaik....

salam kenal ya mb...

ni adik tingkatnya kak reza

oh iya blognya abi-umi...gituu

hemmmm so sweet

adimunandar mengatakan...

Sabar, merupakan kata yang mudah diucapkan namun susah untuk dilaksanakan. Sabar merupakan puncak fase tertingga dalam hal keimanan seseorang. Para ustad dan kiyai pun belum tentu dapat sabar. Sabar menerima semua ketetapan dari Allah dan itulah yang terbaik bagi kita dimata Allah

adimunandar mengatakan...

sebaiknya, anda mengubah, editing komentar anda, buat se-simpel mungkin...jangan takut sama komentar spam...anda gak suka cukup di delete saja. maaf menggurui namun ini untuk kenyamanan pengunjung, tanks

widya mengatakan...

@Syifa Ahira ....iya sist, insyaAllah...salam kenal juga ya..^^

@maiank......insyaAllah sist...salam kenal juga ya...wah, adik tingkatnya dimana nih sist?

@mas amrooms...betul sekali mas...makasih mas masukannya..harap maklum masih belajar, jadi masih ngutak ngatik sana sini..mungkin bisa bantu mas gimana caranya?